Minggu, 16 Oktober 2011

clem antivirus

 COPY - PASTE
Judul kali ini emang agak "beda". Lagi-lagi saya "harus" membahas mengenai copas (copy-paste), topik yang nampaknya tak pernah usang karena memang tak henti-hentinya orang melakukan copas (baik yang positif terlebih lagi yang negatif). Baru-baru ini saya dikejutkan dengan penemuan tindakan copas (:baca pembajakan) salah satu artikel yang ada di blog ini. Beberapa tulisan saya terdaulu mungkin sudah sedikit membahas mengenai topik sejenis, hanya saja untuk kali ini "pelakunya" bisa dibilang "aktifis" Open Source (mungkin, saya sendiri juga tak terlalu yakin).

Mengapa kok saya bilang "aktifis"? Ya, coba aja lihat embel-embel yang ada di blognya, mulai dari Ubuntu Count Down (ini banner untuk menyambut rilis Ubuntu 11.04), slogan-slogan "berbau free software dan open source", link ke berbagai disto GNU/Linux dll sbg dst gitulah pokoknya. Beberapa tulisannya (saya memang belum sempat membaca semua dan lagian ngapain juga membaca semuanya?) menggembar-gemborkan open source, free software, aplikasi legal dkk. Lha, lalu apa artinya semua "propaganda" itu kalau manusia yang menyuarakannya hobinya juga "membajak". Mungkin ini juga yang menyebabkan penegakan penggunakan "software legal" di negara ini tak kunjung beres. Lha wong aparat yang "menegakkan hukum" aja masih menikmati "software bajakan" (mungkin)?

Bahkan yang lebih bikin miris lagi, rupanya artikel saya yang "dibajak" ini diaku-aku sebagai "tulisan karyanya" dan sudah dimasukkan ke sebuah surat kabar (dan dimuat kayaknya). Oh, ya ada satu hal yang kelupaan, di sidebar blognya padahal ada tulisan yang intinya begini: "Silakan copas tulisan yang ada di blog ini (bla bla bla....) asalkan sebutkan sumbernya" :) Saya jadi pengen tertawa!

Saya jadi teringat juga mengenai pengalaman dua blogger lain (yang cukup terkenal di kalangan blogger di Indonesia) yang mengalami nasib yang bahkan "lebih menyakitkan". Tulisan-tulisan dari dua blogger ini "dibajak" oleh seseorang kemudian dijadikan sebuah buku (dan tentunya dijual di toko-toko buku).

Pada "kasus copas" yang dulu-dulu mungkin saya masih "sedikit maklum" karena pelakunya adalah blogger baru (yang bisa jadi masih malas untuk menulis dan mungkin memang sedang tak punya ide). Tapi, untuk yang satu ini ("Sang Aktifis" Open Source maksudnya) saya tak habis pikir apakah beliau memang "Aktifis" Open Source atau cuman ikut-ikutan euforia Open Source tanpa tahu makna dan arti semangat yang dibawa oleh Komunitas Open Source (dan nampaknya beliau ini juga udah cukup lama terjun ke dunia blogging). Saya terus terang belum bisa disebut Aktifis Open Source karena saya baru pada tahap menggunakan produk Open Source dan sedikit cerita tentang pengalaman menggunakan Open Source. Satu lagi, tulisan ini tidak bermaksud men-generalisasi-kan bahwa semua Aktifis Open Source sama dengan "Aktifis" Open Source yang sedang saya bahas ini.

Oh, ya jadi pengen membahas mengenai bocah Indonesia yang katanya "membuat software antivirus sendiri" dan belakangan ternyata software yang dibuatnya merupakan hasil "copas" dari produk Open Source dan bocah ini tidak menyebutkan bahwa apa yang dibuatnya adalah "hasil dari tempat lain". Masih untung software antivirus tersebut berbentuk freeware. Dan untungnya pihak yang membuat engine antivirus ini tidak marah kepada Sang Bocah dan malah mengapresiasi, cuman beliau mengingatkan bahwa kalau memang bukan buatan sendiri jangan diaku-aku. Perkembangan selanjutnya daris "kasus ini" saya tak terlalu mengikuti.

Terakhir, saya sengaja tidak membeberkan artikel mana yang "di-copas" dan juga siapa orang yang "meng-copas". Saya cuman mau menjadikan ini sebuah pelajaran yang mungkin berguna bagi siapa saja yang membacanya (dan pelajaran bagi saya pribadi). Saya juga belum berkeinginan untuk memproteksi tulisan yang ada di blog ini dengan berbagai metode yang sudah ada (dan nampaknya hampir semuanya tidak efektif).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

take here