Sabtu, 15 Oktober 2011

Computer Display

Computer Display

Computer display juga sebuah komponen PC yang penting. Dan salah satu komponen output yang wajib dimiliki. Selain komponen-komponen utama di dalam PC case, ada juga beberapa komponen penting yang berada di luar PC case. Beberapa output device tentunya sudah akrab dalam penggunaan PC sehari-hari. Monitor sebagai output visual, printer dalam bentuk cetak, dan speaker untuk output audio. Di antara output device untuk PC, monitor menjadi salah satu yang penting dan (hampir) mutlak penggunaannya. Interaksi pengguna dan output display pun menjadi yang memiliki intensitas paling lama digunakannya. Untuk output computer display pun pilihannya cukup beragam. Namun untuk pembahasan kali ini, akan dibatasi lebih fokus pada perangkat yang lebih banyak digunakan. Sebetulnya masih ada beberapa alternatif lain untuk computer display. Katakanlah seperti projector, TV,dan seterusnya.

CRT
Cathode Ray Tube (CRT) adalah jenis pertama yang diperkenalkan digunakan untuk PC. Keberadaannya juga masih banyak sampai sekarang. Tidak hanya untuk monitor, teknologi ini juga populer digunakan pada televisi.Penamaan cathode ray tube sendiri secara teknis mengacu pada digunakannya tabung hampa udara, yang dilalui sinar sebelum akhirnya menghasilkan cahaya pada sisi tabung yang kita lihat. Bagian-bagian utama pada CRT dapat dilihat pada gambar dibagian bawah.






Bagian Utama CRT:   


   1. Bagian yang membagi warna pada CRT .
   2. Electron gun.
   3. Electron beam.
   4. Focusing coil.
   5. Defl ection coil.
   6. Anode connection.
   7. Lapisan yang membelokan sinar (beam) untuk menampilkan warna merah (red), hijau (green) dan biru (blue) untuk kemudian diteruskan ke lapisan phospor.
   8. Lapisan phospor (phosphor layer) dengan pembagian area berupa dot pixel untuk warna red, green, dan blue zone.

LCD


Liquid Crystal Display (LCD) yang akan dibahas kali ini lebih terbatas pada LCD monitor yang digunakan pada PC. Display yang satu ini semakin sering kita temukan. Keuntungan utamanya adalah ukurannya yang tipis, dan kebutuhan daya listrik yang juga menurun drastis dibandingkan CRT. Itulah sebabnya jenis display ini lebih menguntungkan untuk dimanfaatkan pada perangkat dengan catu daya baterai. Utamanya pada perangkat bergerak. Pada PC, jenis computer display satu ini sering digunakan pada notebook dan mobile PC lainnya.


Bagian-bagian utama LCD



Performa Sebuah Computer Display

Harga untuk sebuah monitor memang cukup beragam. Namun, tetap ada beberapa penilaian yang menentukan performa dan kualitas dari sebuah monitor. Beberapa hal yang perlu yang dipertimbangkan akan kami uraikan. Berikut adalah beberapa keterangan yang dapat dengan mudah didapatkan pada spesifikasi sebuah produk computer display:


Luminance

Luminance adalah tingkat intensitas cahaya yang dapat dihasilkan. Dalam satuan SI (International System of Units/satuan internasional) dinyatakan dalam satuan candela per meter persegi (Cd/m²). Variabel yang satu ini sering dinyatakan sebagai contrast ratio pada beberapa spesifikasi monitor, ataupun perangkat display lainnya. Angka ini akan menentukan sebagaimana “terang” gambar yang dapat dihasilkan. Untuk jenis LCD, akan dipengaruhi dengan viewing angle (sudut pandang). Tidak semua LCD monitor akan memiliki intensitas cahaya yang sama dari setiap sudut pandang. Sebetulnya juga berlaku pada CRT, namun dengan perbedaan yang tidak terlalu signifi kan. Ini juga akan menentukan, seberapa nyaman display dapat terlihat, dengan tingkat pencahayaan ruang yang beragam. Sebagai contoh: jika tingkat luminance kurang, gambar yang dihasilkan display akan tidak terlihat, dibandingkan pantulan sumber cahaya pada layar monitor.


Ukuran

Diagonal layar menjadi patokan ukuran untuk kebanyakan display monitor PC. Namun, ada beberapa perbedaan dasar pengukuran yang digunakan. Ada yang mangacu pada diagonal layar yang dapat terlihat (viewable size). Ada juga yang mengacu pada diagonal sisi layar secara keseluruhan. Untuk display dengan ukuran besar hal ini akan terasa perbedaannya. Namun untuk kebanyakan ukuran monitor, yang relatif kecil (di bawah 20 inci), perbedaanya akan cukup terasa. Diagonal size ini juga akan berpengaruh dengan resolusi maksimal yang mampu dihasilkan. Demikian juga dengan jarak antar dot. Penjelasan selanjutnya lihat pada dot pitch dan display resolution.


Dot Pitch

Dot pitch menyatakan jarak antar-phospor dot (CRT) atau sel pada LCD dari warna yang sama (R, G, B). Dinyatakan dalam milimeter. Secara garis besar, makin kecil dot pitch, gambar yang dapat ditampilkan akan semakin rapat dan halus (sharper). Namun, bukan berarti sebuah display dengan dot pitch yang lebih besar akan serta merta memiliki tampilan yang lebih baik. Masih ada beberapa variabel lain yang perlu diperhatikan.


Response Time

Variabel ini sangat berpengaruh penting pada LCD monitor. Response time adalah waktu yang dibutuhkan sebuah pixel dari state active-inactive-kembali ke active lagi. Dinyatakan dalam satuan ms (millisecond). Semakin kecil response time, semakin baik untuk sebuah LCD monitor. Artinya, semakin cepat waktu transisi yang dibutuhkan tanpa menghasilkan artifact saat menampilkan frame baru. Sebuah LCD monitor dengan response time yang lambat, akan menghasilkan gambar buram di sekitar tampilan benda yang bergerak dengan cepat. Kebanyakan monitor LCD terkini memiliki response time pada kisaran 8-16 ms. Beberapa produk mengklaim memiliki response time 2 ms. Angka ini biasanya didapat dengan mengukur pixel dari state black-to-white (ideal rise time). Sayangnya untuk sebuah LCD monitor, waktu untuk berubah state dari white-to-black (down time) akan lebih lama dibandingkan rise time.


Display Resolution

Seiring perkembangan teknologi display, tidak hanya pada computer display, juga untuk televisi, terdapat beragam makna untuk hal ini. Intinya adalah resolusi dari vertikal dan horizontal yang ditampilkan. Sudut pandang dari mata, menyebabkan nilai standar untuk display resolusi juga mengalami perubahan. Menyebabkan proposi perbandingan 4:3 mulai digeser dengan paradigma tampilan 16:9, yang sering disebut dengan wide screen. Beberapa standar resolusi display juga mulai diberlakukan istilahnya untuk perangkat mobile dengan layar mungil.


Refresh Rate

Adalah jumlah gambar ditampilkan dan teriluminasi pada layar secara utuh dalam 1 detik. Dinyatakan dalam satuan Hz. Hal ini berbeda dengan pengertian frame rate. Frame rate menyatakan jumlah frame (dengan gambar yang berbeda) yang ditampilkan dalam 1 detik. Dinyatakan dalam frame per second (fps). Ilustrasi yang dapat menjelaskan secara sederhana perbedaan keduanya adalah sebagai berikut. Dengan mengambil contoh pada movie projector. Katakanlah sebuah film memiliki frame rate 24 fps. Namun, setiap frame akan ditampilkan pada layar sebanyak 2-3 kali. Hasilnya gambar dari fi lm dengan 24 fps akan ditampilkan di layar sebanyak 48 kali atau 72 kali. Maka movie projector tersebut akan memiliki refresh rate sebesar 48 Hz atau 72 Hz, tergantung pada berapa kali frame yang sama ditampilkan pada layar. Pada PC, terkadang jumlah frame rate yang dihasilkan lebih besar daripada refresh rate yang digunakan. Dalam hal ini, V-sync digunakan.


V-sync Rate

Vertical synchronization (v-sync) rate adalah waktu yang dibutuhkan untuk merender gambar dalam 1 frame. Dihitung saat horizontal line terbawah berhasil ditampilkan, sampai dengan frame baru mulai ditampilkan pada horizontal line teratas. Biasanya hal ini lebih tergantung pada output dari graphic controller pada PC.


Display Output Interface

Keragaman interface yang digunakan juga semakin beragam. Seiring dengan keragaman standar gambar yang diperlukan. Inilah jenis interface yang masih marak digunakan, dan akan digunakan di masa mendatang.


VGA Outputs (D-Sub)

Ini adalah standar output yang paling populer digunakan sebelum digital interface DVI (Digital Visual Interface). Di sini VGA memiliki pengertian yang sedikit berbeda.Bukan video graphics array, melainkan video graphics adapter. Nama lain dari VGA output adalah D-Sub 15. Dikarenakan karena bentuknya yang mirip dengan huruf D dan jumlah pin sebanyak 15 buah.


DVI Outputs
Mulai diperkenalkan sejak tahun 2004, pada kebanyakan produk video card. Kecuali untuk beberapa produk segmentasi value. Jika masih menggunakan display analog, untuk dapat memanfaatkannya diperlukan adapter untuk convert dari output DVI menjadi VGA/D-Sub.



Composite Video

Anda mungkin mengenalnya sebagai jack RCA (Radio Corporation of America). Output video jenis yang satu ini sebenarnya sudah lama dikenal terlebih dahulu. Dahulu biasanya digunakan pada TV dengan perangkat pendukung lainnya. Seperti VCR, game console, dan seterusnya. Sinyal video akan dihantarkan melalui kabel sederhana. Hasilnya, koneksi ini hanya mampu menghasilkan sinyal analog dengan resolusi yang rendah, untuk ukuran sekarang. Kurang cocok untuk katakanlah menampilkan tampilan dengan tulisan layaknya pada layar monitor. Namun masih cukup memadai untuk kebutuhan dengan televisi lainnya, seperti game console, atau resolusi standar definition video lainnya.


S-Video (a.k.a. S-VHS)

Dikenal dengan interface S-Video (Super Video) atau Super VHS. Masih juga untuk sinyal analog video, yang juga terlebih dahulu sudah dimanfaatkan pada teknologi industri televisi.


Component Video

Output video jenis ini menggunakan tiga coaxial jack yang terpisah. Dinamakan “Y”, “Pb”, dan “Pr”. Masing-masing mengirim informasi warna yang berbeda untuk standar HDTV (high defi nition television). Meskipun masih termasuk koneksi dengan sinyal analog, namun kualitas yang mampu dihasilkan sudah cukup baik, mendekati yang diberikan output VGA. Dengan tersedianya sinyal warna yang terpisah dan resolusi yang cukup tinggi. Dengan dibutuhkannya tiga port untuk jack coaxial, ukurannya biasa terlalu besar untuk memungkinkan terintegrasi dengan katakanlah sebuah video card. Biasanya akan dihadirkan dalam rupa sebuah dongle yang terpisah. Dongle ini juga terkadang disertai bersamaan dengan port untuk S-Video ataupun koneksi lainnya.


HDMI

High Definition Multimedia Interface (HDMI) adalah standar masa depan yang mulai banyak ditemukan di produk terbaru kelas atas. Interface yang satu ini dapat menghantarkan output video dan juga audio dalam satu kabel. Standar HDMI sebetulnya diciptakan untuk diterapkan pada penggunaan home entertainment. Tetapi dengan high definitions dan high secure format, format ini juga diadopsi pada industri PC.HDMI adalah standar interface untuk koneksi yang dikembangkan oleh gabungan Hitachi, Panasonic, RCA, Silicon Image, Sony, dan Toshiba sejak tahun 2002. Maraknya penggunaan interface HDMI semakin berkembang sebagai koneksi standar untuk HDTV. Tidak hanya untuk perangkat consumer electronic, juga pada PC. Tidak aneh jika interface yang satu ini mulai dapat ditemukan pada video card bahkan motherboar dengan graphic controller yang terintegrasi. Interface digital ini, bersama dengan DVI, adalah standar interface yang digunakan oleh HDCP (High-bandwidth Digital Content Protection). HDCP adalah standarisasi spesifikasi yang diciptakan oleh Intel, untuk proteksi DRM (digital right management) konten digital audio dan video.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

take here